header Quarter Miles Journal

Kasih Kejutan dari mana Saja Meski Beda Kota Pakai Gojek!

Post a Comment
Konten [Tampil]
gojek indonesia

“Hari ini Kimmie ulang tahun, ya?”
“Iya, engga berasa udah satu tahun aja.”
“Engga beli cake, dut?”
“Engga deh, nanti aja digabungin sama Kun, wkwk”

Itulah sedikit percapakapan aku dan kakakku melalui WhatsApp pagi itu. Ya, tanggal 3 Oktober lalu putri bungsuku genap berusia 1 tahun. Tak terasa, bayi mungil yang hanya bisa tidur dan menunggu waktunya disusui, kini menjadi baby princess yang usil.

Biasanya, selain “sweet seventeen” di mana sebagai penanda kedewasaan, umur satu tahun adalah umur istimewa untuk dirayakan. Alasannya, mungkin karena menginjak tahun pertama kehidupan anak. Tapi, karena hari ulang tahun putri bungsuku ini berdekatan dengan si sulung, aku berniat menggabungkan hari ulang tahun mereka, “biar enggak boros” wkwkwkwk.

Ah, hanya beda satu minggu, toh kimmie juga belum paham. Begitu pikirku. Meski tidak ada cake, pagi itu aku meminta kedua anakku menyanyikan Birthday Song untuk sang adik.

“Kimmie birthday, Ibu? Kok, engga ada birthday cake-nya?” tanya si sulung. Beruntungnya, si sulung ini selalu ada cake di setiap ulang tahunnya. Jadi, yang dia tahu kalau ulang tahun itu harus ada kue ulang tahun dan tiup lilin hihi. Berbeda dengan adiknya, anak keduaku, yang hampir tidak pernah dirayakan saat ulang tahun. Ulang tahun pertama tidak ada cake, ulang tahun kedua hampir saja tidak ada kue ulang tahun, hanya saja di usianya yang kedua dia sudah paham harus ada kue ulang tahun dan tiup lilin saat ulang tahun.

“Iya, nanti ya, kue ulang tahunnya barengan aja sama brother. Brother kan, sebentar lagi ulang tahun. Sekarang singing dulu buat baby.

Kasih Kejutan dari mana Saja Meski Beda Kota Pakai Gojek!

gofood



“Knock… knock….” Suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar malam itu, saat aku sedang asik menemani anak-anak belajar. Rintik hujan masih terdengar ketika jarum jam menunjukan pukul 18.45.

“Selamat malam bu, benar dengan Ibu Dea, ya?” suara laki-laki yang masih terlihat muda di hadapanku, ketika aku membukakan pintu. Ia mengenakan jaket berwarna hitam dan hijau bertuliskan Gojek dengan helm berwarna senada bertuliskan Gojek pula.

“Iya benar, maaf dari siapa ya, mas?” tanyaku heran, karena aku tidak merasa memesan apapun.

“Ada kiriman dari umo, bu.” Jawabnya ramah. Helm dan jaketnya terlihat berair karena rintik-rintik hujan.

“Oalah, makasih ya mas. Tadi engga susah cari rumahnya?” aku mengulurkan tanganku menerima bungkusan plastik besar yang aku tahu di dalamnya berisi kue ulang tahun.

“Lumayan sih, bu. Gelap, sepi hehehe” Ya, begitulah meski rumahku berada di kawasan bandara, namun saat malam hari jalanan gelap dan sepi. Apalagi setelah diguyur hujan.

“Iya ya, apalagi habis hujan. Makasih ya, mas!” aku, berniat mengakhiri percakapan.

“Maaf bu, tapi lilinnya belum dibayar, hehe” ucap mas Gojek sungkan.

“Oalah belum dibayar lilinnya, hahaha oke mas tunggu sebentar!”

Setelah kepergian mas-mas Gojek, aku masuk rumah disambut dengan kegembiraan ketiga anak-anakku yang tahu aku memegang kue ulang tahun. Wajah bayi-bayi polos yang terlihat sumringah langsung menghampiriku. Aku tersenyum, ternyata banyak hal kecil dan mudah yang membuat mereka bahagia.

“Yeyyyy birthday party!” teriak Kun dan Kinae. Si Kimmie pemeran utama hari ini, meski sebenarnya belum paham, namun melihat teriakan kegembiraan kakak-kakaknya hanya bisa ikut bertepuk tangan. Hehe

“Iya, Let’s go tiup lilinya! Bantu Kimmie tiupin ya!”

Malam itu, dengan backsound suara rintik hujan dari luar rumah, menjadi malam yang dipenuhi kegembiraan dan kebahagiaan anak-anak. Tak seperti biasanya, mereka yang selalu berebut, malam itu bekerja-sama membantu sang adik meniup lilin.

Kejutan kecil dari kakakku, yang sebenarnya berada jauh di luar kota memberi kebahagiaan kecil, yang aku yakin akan menjadi cerita bagi mereka. Momen kebahagiaan yang mungkin, akan menetap lebih lama di hati mereka.

Kebahagiaan yang terbentuk dari kemajuan digitalisasi. Siapa sangka, ada masa di mana kita bisa memberi kejutan dengan mudah, dengan sekali klik, meski kita berada jauh bahkan berbeda kota untuk orang-orang terkasih. Digital mampu menjangkau kebahagian dari jauh.

Sebelum semua serba digital, mana bisa seperti ini. Paling saat ulang tahun hanya bisa saling bersua lewat telepon, sms, atau berkirim surat. “Nanti dikirim kado, ya!” dan baru sampai dalam beberapa hari kemudian. Now, bisa dengan satu aplikasi, apapun bisa diberikan di hari itu juga.

“Straight-up delivery will be the way the future works.” - Freddy Wong

Salah satunya adalah dengan kehadiran Gojek, yaitu platform on-demand terkemuka di Asia Tenggara dan pelopor model ekosistem multi layanan. Sesuai dengan prinsipnya, Gojek memanfaatkan teknologi untuk mempermudah kehidupan sehari-hari. Di bawah ini adalah produk Gojek, yang bisa kita manfaatkan sesuai kebutuhan.

fitur gojek

Nah, fitur apa yang kakakku pakai untuk memberikan kejutan ulang tahun keponakannya? Cukup pakai fitur Gofood, yaitu layanan pesan makanan online. Meski berada di luar kota, tetapi melalui aplikasi Gojek kita bisa pesan makanan online di resto yang terdaftar di kota tujuan.

Ditambah lagi, fitur Gofood juga terdapat pilihan “Order as a gift”. Dengan fitur tersebut, kita bisa menambahkan kertas ucapan untuk orang yang kita pesankan. Keuntungan lainnya? Order pakai Gofood banyak voucher potongan harganya, loh! Emak-emak kayak aku, pasti senang dong yang namanya diskonan. Apalagi tidak perlu repot keluar rumah.

Gojek Partner Terbaik Anak Rantau

gojek


Aku mengenal Gojek pertama kali saat masih merantau di Bali, tahun 2015 lalu. Seingatku saat itu, masih belum banyak driver Gojek di Bali. Namun, Gojek benar-benar partner terbaikku sebagai anak rantau. Partner antar-jemput kerja, wkwkwk. Meski kemudian aku difasilitasi sepeda motor selama di Bali.

Awal tahun 2017, aku dipindahkan ke Jakarta. Nah, di Ibu Kota inilah, aku menjalin kedekatanku dengan Gojek lebih erat. Alasannya, di kota besar ini, yang katanya pendatang baru harus berhati-hati naik kendaraan umum. “Nanti kena tipu, diajak muter-muter biar ongkosnya mahal!”begitu katanya. Ditambah lagi aku tidak memiliki kendaraan pribadi untuk mobilitas di Ibu Kota. Jadilah, ke mana pun aku pergi, driver Gojek menemani.

Fitur yang aku gunakan adalah Goride, yaitu layanan transportasi sepeda motor roda dua (ojek). Pesan ojek online melalui Gojek menurutku lebih aman. Biaya trasnportasi yang transparan, disesuaikan dengan jarak tempuh terdekat. Tidak khawatir tertipu, karena kita bisa memantau perjalanan melalui maps yang ada di aplikasi Gojek saat kita berkendara. Dengan kata lain, perjalanan kita bersama driver bisa di tracking.
goride

Fitur Goride juga bisa terjadwal, loh! Alias atur schedule untuk pesan ojek online. Biasanya, sebelum bersiap berangkat kerja, aku mengatur schedule Goride terlebih dahulu. Jadi, aku bisa lebih santai untuk bersiap-siap kerja. Driver datang sesuai dengan jadwal yang sudah diatur. Praktis, ya?

Tidak hanya kecanggihan aplikasinya saja, Gojek juga memastikan service dari driver kepada pelanggan setianya. Driver Gojek yang pernah mengantarku ke sana ke mari, adalah driver-driver yang ramah. Bahkan saat hamil, mereka selalu berhati-hati berkendara. Memastikan kondisiku aman.

"Siap-siap ya bu, di depan ada polisi tidur." begitu katanya, ketika akan melintasi polisi tidur. Meski pelan saat melewati polisi tidur, mereka tetap mengingatkanku untuk berhati-hati. Seperti memiliki driver pribadi yang menjagaku tetap aman dalam kondisi hamil hihi.

Gojek Memberi Harapan

gojek


"Aku bisa membiayai kuliahku sendiri dengan menjadi driver Gojek"
Sore itu seperti biasa, pulang kantor aku memesan Goride. Aku lihat driver yang mengantarku masih terlihat muda. Seperti driver lainnya, dalam perjalanan ia mengajakku mengobrol. 

"Mas kerja atau sekolah, mas?" tanyaku.
"Saya masih kuliah, bu." jawabnya.
"Oh, memang engga keganggu jadwal kuliahnya mas ngojek online?"
"Engga sih bu, kan fleksibel jadwal saya. Menyesuaikan jadwal kuliah. Lumayan bu, semenjak menjadi driver Gojek, saya bisa membiayai uang kuliah saya sendiri. Bahkan bisa buat makan juga."

Wah, ada rasa kagum dariku atas usahanya. Diusianya yang masih muda, merantau, dia mau menjadi driver ojek online untuk membiayai kuliahnya. 

Salah satu yang aku sukai ketika mengobrol dengan para driver adalah mendengarkan kisah inspiratif mereka. Terkadang membuatku malu, ketika aku mengeluh. Eits, tidak hanya mereka yang bercerita, seringkali aku pun bertukar keluh kesah dengan sang driver. Mungkin yang ada dipikiran kami adalah "toh, belum tentu kita ketemu lagi", wkwkwk.

Kehadiran Gojek ternyata tidak hanya memudahkan kehidupan kita sehari-hari, tetapi juga mereka yang mencari mata pencaharian memenuhi perut diri dan keluarganya dengan menjadi driver Gojek. Tidak juga hanya untuk driver, tapi Gojek membantu para pelaku UMKM atau merchant  yang ingin menjangkau pasar yang lebih luas.

Saat pandemi, Gojek pun berperan besar membantu masyarakat Indonesia. Di saat kami tidak bisa keluar rumah, tidak boleh ke mana-mana, barisan hijau driver Gojek membantu kami untuk tetap memenuhi kebutuhan kami.

Itulah pengalamanku bersama Gojek selama kurang lebih 7 tahun bersama. Bagaimana denganmu?
Manda Dea
I live my life a quarter mile at a time

Related Posts

Post a Comment