Konten [Tampil]

Bagaimana cara menentukan harga jual reseller yang ideal? Saat menjadi reseller pemula, aku masih bingung bagaimana cara menentukan harga jual. Sebagai penjual yang memiliki modal terbatas, aku memulai usaha dengan menjadi reseller. Tentunya, harga beli reseller tidak semurah harga yang di dapat supplier tangan pertama atau distributor. Ditambah biaya operasional yang ditanggung.
Oleh karena itu, aku sempat bingung bagaimana ya, menentukan harga jual. Di sisi lain, aku tidak ingin menjual dengan harga mahal. Apalagi aku membuat kolam pelanggan dengan membuka harga member dan marketer yang tentunya harus lebih murah dibandingkan harga jual ke end user. Lalu, bagaimana menentukan harga jual yang tidak mahal tetapi tetap untung?
Cara Menentukan Harga Jual Reseller
Bagi pemula, cara menentukan harga jual reseller memang sedikit membingungkan. Pasti bertanya-tanya apakah harga jual yang sudah ditentukan memberikan untung dan menutup biaya operasional? Kira-kira kemahalan atau tidak? Apakah harganya bersaing?Nah, berikut adalah cara mentukan harga jual reseller yang murah tetapi tetap menguntungkan!
Menentukan harga jual reseller bisa menggunakan rumus berikut ini :
Harga jual reseller = Harga beli dari supplier + Biaya operasional + Besar labaAgar lebih jelas, kita bahas rumus di atas dengan menggunakan contoh. Sebagai reseller, tentunya kita mendapat harga yang lebih murah dari supplier, misal harga beli sebuah produk dari supplier adalah Rp 75.000, biaya operasional persatuan produk adalah Rp. 3000, sedangkan kita menginginkan keuntungan atau laba 10% dari setiap produk, yaitu Rp. 7.500.
Maka harga jual reseller = Rp 75.000 (harga beli) + Rp 3.000 (biaya operasional) + Rp 7.500 (besar laba) = Rp. 85.500
Dari rumus di atas dapat diperoleh harga jual reseller adalah Rp. 85.500
Berdasarkan rumus tersebut, bisa dilihat bahwa menentukan keuntungan tidak bisa asal tembak tanpa adanya pertimbangan. Bukannya untung, bisa jadi kita malah rugi. Atau sebaliknya, besarnya keuntungan yang kita inginkan malah membuat harga jauh lebih tinggi dari harga pesaing dengan produk yang sama.
Oleh karena itu, dalam menentukan angka-angka di atas, kita perlu menimbang beberapa faktor penentu harga jual di atas.
Faktor Penentu Harga Jual Reseller dan Tipsnya
1. Menentukan Produk dan Target Penjualan
Ketika ingin memulai usaha, sudahkah menentukan produk apa yang ingin kita tawarkan? 2017 lalu, awal mula aku memulai usaha online, aku memulainya dengan menjual banyak produk alias “PALUGADA”, hihi. Saat itu, aku tidak memiliki supplier tetapi ambil dari e-commerce untuk dijual kembali. Sayangnya, ketersedian produk terbatas, tidak semua variasi ada dalam satu toko. Hal ini juga mengakibatkan ongkir yang ditanggung akan lebih besar.Selain itu, jika ingin menjual kembali di e-commerce milik pribadi, aku harus mengeluarkan modal lebih banyak untuk stock produk. Sebagai penjual pemula, saat itu aku belum berani untuk stock barang, takut tidak sesuai dengan target pasar. Akhirnya aku mulai mencari dan menentukan produk apa yang ingin aku jual secara pasti, agar aku bisa menemukan supplier yang sesuai dengan produk.
Buat teman-teman yang ingin memulai usaha, baiknya tentukan terlebih dahulu ingin memulai usaha apa, lalu mencari supplier yang tepat untuk kita jual kembali produknya.
Setelah menentukan produk yang akan dijual, teman-teman juga perlu membuat target penjualan. Biasanya, beberapa supplier akan menentukan target penjualan atau minimal order untuk mendapatkan harga produk yang lebih murah. Oleh karena itu, teman-teman juga bisa menentukan target penjualan suatu produk dalam satu bulan atau periode tertentu.
Misalnya, produk fashion anak memiliki harga retail Rp 100.000. supplier menentukan harga minimal 5 pcs akan diberikan harga 85.000. Nah, jika teman-teman ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar, teman-teman bisa menargetkan 5 pcs baju yang terjual. Apabila harga jual retail yang teman-teman tentukan adalah Rp 115.000 dari acuan harga beli retail supplier Rp 100.000, teman-teman hanya mendapatkan keuntungan Rp 15.000/item.
Berbeda saat teman-teman menargetkan terjual 5pcs fashion anak, teman-teman akan mendapatkan keuntungan Rp 30.000/item. Dengan besarnya keuntungan yang didapat per-item, bagi teman-teman yang memiliki member atau marketer, tidak lagi bingung untuk menentukan harga jual yang lebih murah lagi kepada member atau marketernya.
2. Daya Beli Pasar dan Harga Jual Kompetitor
Bagaimana daya beli pasar sekitar kita? Daya beli pasar juga harus kita pertimbangkan untuk menentukan harga jual reseller. Kita bisa memasang harga yang masuk akal dan terjangkau untuk target market.Selain itu, kita juga harus memerhatikan harga yang ditetapkan kompetitor yang menjual produk yang sama dengan kita. Berkat kemudahan digital, banyaknya marketplace juga bisa menjadi tempat kita meriset harga kompetitor.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menentukan harga. Jangan sampai dengan produk dan kualitas yang sama, harga yang kita tetapkan jauh lebih mahal dari harga kompetitor.
3. Biaya Operasional
Apa saja yang termasuk ke dalam biaya operasional? Biaya oprasional di sini mencakup transportasi atau biaya pengiriman, biaya packing, biaya komunikasi, biaya karyawan (jika sudah memilki karyawan).a. Biaya Komunikasi
Digitalisasi sangat bermanfaat untuk memasarkan produk dengan target market yang lebih luas. Kita bisa menjualnya secara online baik di media sosial seperti WhatsApp, Instagram, dan Facebook, maupun di marketplace.Oleh karena itu, kita membutuhkan biaya untuk kuota internet ataupun pulsa untuk berkomunikasi dengan konsumen dan memasarkan produk.
b. Biaya Packing
Pembelian secara online tentu membutuhkan pengemasan yang lebih baik dan aman dibanding secara offline. Oleh karena itu, biaya packing juga harus dipertimbangkan untuk membeli bubble wrap, solasi, kertas, ataupun atk.c. Biaya Transportasi atau Pengiriman
Berbeda dengan dropshiper, aku sebegai reseller perlu mengirimkan barang terlebih dahulu ke tempatku, yang kemudian aku kirimkan sendiri kepada konsumen.Karenanya, aku membutuhkan biaya pengiriman dari supplier ke reseller.
Untuk menekan biaya pengiriman,biasanya aku mencari supplier yang lokasinya masih terjangkau, baik satu kota ataupun masih masuk ke dalam satu provinsi.
Selain itu, aku juga memilih ekspedisi yang memiliki harga terjangkau. Sehingga biaya operasional yang dibebankan ke dalam tiap produk tidak terlalu besar.
Pilih Ekspedisi Cargo atau Ekspress?
Nah, keunikan dunia digital adalah banyak konsumen yang maunya gratis ongkir, hihi. Memilih ekspedisi dengan harga terjangkau juga bisa sebagai promo untuk konsumen, loh. Tetapi perlu diingat, memberi promo juga sudah menimbang keuntungan yang tetap kita dapat.Sebagai reseller, biasanya aku lebih memilih menggunakan ekspedisi cargo dibandingan yang ekspress atau reguler. Banyak orang yang khawatir dengan pengiriman dalam jumlah besar membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Padahal, dengan memakai ekspedisi cargo, biaya pengiriman yang kita keluarkan jauh lebih murah.
Pertanyaan kedua biasanya, apakah memakai cargo hanya untuk barang besar? Eits, tunggu dulu, hanya dengan berat 5 kg, sudah bisa menggunakan cargo loh. Misalnya saja ekspedisi J&T Cargo yang menawarkan pengiriman barang dengan minimal berat 5 kg.
Berdasarkan pengalaman, menggunakan J&T Cargo harganya 50% lebih efisien dibanding menggunakan ekspedisi ekspress. Bahkan beberapa bulan lau, J&T Cargo memiliki promo kirim 3kg hanya bayar 1kg untuk wilayah Jawa Timur, jauh lebih murah bukan?
Bukan berarti J&T Cargo hanya untuk wilayah Jawa Timur ya, J&T Cargo memiliki jangkauan area yang luas dengan cakupan 98% area di Indonesia dengan harga yang tetap terjangkau. So, mau kirim ke mana saja, harganya tetap terjangkau.
Keuntungan lainnya adalah pengiriman melalui J&T Cargo bisa antar-jemput loh. Hal ini bermanfaat sekali untukku yang memilki banyak balita di rumah, hahaha
Asiknya bisa pakai Cargo dengan berat 5kg. Jadinya lebih hemat sih ini buat kirim-kirim produk ke pelanggan di mana saja ya.
ReplyDeleteMbak perhitungan di atas itu berarti harga jual minimal banget ya mbak. Kalau kita ada agen sebelum reseller harus dikasih jarak lagi ya harganya.
ReplyDeleteSaya dulu nentukan harga asal aja dong, lalu akhirnya tekor sendiri. Tapi setelah itu, saya jadi tahu apa-apa saja faktor yang harus dipikirkan ketika menentukan harga jual reseller
ReplyDeleteJadi inget adikku yang dapat tambahan income dengan menjadi reseller
ReplyDeleteDia langganan J&T karena layanannya memuaskan, paket diterima pembeli tepat waktu dan biayanya sangat terjangkau
Memang kalau mau jadi reseller perlu diperhatikan ya harga jualnya. Dipertimbangkan pula biaya oprasional dengan harga asli dari produsen atau supplier biar nggak terlalu jauh bedanya dan barang jualan bisa laris.
ReplyDeleteNah, yang sering dilupakan adalah adanya biaya operasional dan sering bikin boncos reseller dengan keuntungan kecil. Padhal keuntungan 10% kalau dikurangi biaya operasional bisa lumayan kepotongnya.
ReplyDeleteThanks mbak artikelnya related bangeet
Nah, yang sering dilupakan adalah adanya biaya operasional dan sering bikin boncos reseller dengan keuntungan kecil. Padhal keuntungan 10% kalau dikurangi biaya operasional bisa lumayan kepotongnya.
ReplyDeleteThanks mbak artikelnya related bangeet
Wah menarik sekali hitung-hitungannya, jadi punya gambaran kalau someday mau coba jadi reseller produk apa saja. Sekarang makin produktif ya. Ibu-ibu dari rumah saja bisa bekerja. Yang penting modal akses internet dan ponsel.
ReplyDeleteBetul ya. Selain hitungan harga pokok + biaya operasional + laba, kita juga harus memperhatikan harga kompetitor dengan kualifikasi produk yang sama. Karena customer sekarang sangat jeli. Jadi jangan sampe kita terjebak pada hitungan sendiri tanpa memperhatikan unsur persaingan.
ReplyDeleteWah aku baru tahu, ternyata untuk menentukan harga jual reseller itu banyak caranya
ReplyDeleteBahkan ada yang menggunakan rumus juga ya
Wah ilmunya bermanfaat banget, Mbak.. Baru sadar juga setelah baca ini, kalau membangun usaha pun harus ada rumusnya.. bahkan cara bagi hasil dengan reseller pun.
ReplyDeleteAku kira reseller bisa sembarang dalam menentukan harga jual. Ih! Katrok emang aku ini...
ReplyDeleteAdikku main di fashion sebagai reseller. Dan dia gak mau pindah ke yang lain. Maunya hanya JnT. Bisa pick up katanya. Dan customer pada uas semua...
masih sedikit yang tahu cara menetukan harga reseller padahal kurir juga ada perhitungannya yabiar seller ga tekor..
ReplyDeleteAku pernah diceritain sama temen yang fokus pada penjualan online. Dan ternyata rahasianya adalah dia menciptakan kompetitornya sendiri. Jadi dengan jualan yang sama, ia kelola beberapa akun. Dan ini beneran bisa cuan banget... selain tentu kudu cakap dalam menentukan harga jual sebagai resel.
ReplyDeletewahh penting banget untuk tahu cara menentukan harga ini yaa agar nantinya gak tekor karena gak balik modal
ReplyDeleteMemiliki bisnis memang harus bikin perhitungan harga dengan baik ya. Karena kalau sudah berkembang kita akan mudah menentukan harga. Tidak bingung, apalgi sudah jadi rumus
ReplyDeletepertanyaan yang aku simpan akhirnya ketemu jawabannya. Pengen coba usaha tapi bingung juga mau ambil keuntungan berapa. Habis baca post ini, jadi ada pandangan juga
ReplyDeletekadang konsumen juga itung-itungan, selisih 1500 atau 2000 misalnya, mereka lebih memilih yang selisihnya kecil.
Makasih banget kak infonya. Begini toh ada rumusnya juga ya tuk jadi reseller, biar gak rugi juga harus menentukan jasa logistik tuk kirim barangnya juga ya, mantap...saya selama ini juga melakukan bisnis reseller bibit tanaman+dropshiper produk kerajinan lokal.
ReplyDeleteNah yg bikin nyesek itu kalau kompetitor di sekitar malah banting harga sampai dibawah kewajaran. Alasannya yang penting laku dulu. Padahal strategi ini belum tentu tepat juga ya, ngaruh ke valuel barang yang bisa jadi dianggap lebih murah dibanding seharusnya
ReplyDelete