header Quarter Miles Journal

Betadine Feminine Hygiene : Atasi Keputihan Tidak Normal

16 comments
Konten [Tampil]
betadine

Benarkah Betadine Feminine Hygiene dapat mengatasi keputihan? Sebelum aku membahas tentang anitiseptik area kewanitaan satu ini, aku ingin lebih dulu membahas tentang keputihan. Pasalnya banyak momies yang kurang pemahan tentang keputihan.

Apakah keputihan pada wanita itu normal? Ya, keputihan sebenarnya hal yang wajar dan normal. Meski normal, seringkali keputihan bisa jadi sangat mengganggu. Apalagi jika keputihan sudah berbau dan membuat gatal. Nah, keputihan yang seperti ini sudah dianggap abnormal.

Kali ini aku ingin membahas tentang penyebab dan cara mengatasi keputihan abnormal. Karena saat hamil, aku pun pernah mengalami keputihan abnormal. Lalu apakah keputihan abnormal berbahaya?

Apa itu Keputihan?

apa itu keputihan

Keputihan merupakan sebuah kondisi dimana organ dalam wanita mengeluarkan sebuah cairan berwarna putih untuk membantu membersihkan dan mengeluarkan kotoran yang ada didalam. Dengan kata lain, cairan ini dihasilkan sebagai bentuk pertahanan tubuh wanita untuk menjaga organ intimnya. Keputihan seperti ini dinamakan keputihan normal.

Umumnya, keputihan normal berwarna putih susu atau jernih, tidak berbau, dan tidak membuat gatal atau perih. Keputihan pun biasanya tidak perlu diobati dan bisa sembuh sendiri. Sebaliknya, ketika keputihan disertai dengan bau tidak sedap, nyeri atau gatal di vagina, warna berbeda, tekstur lebih encer, dan jumlah yang dikeluarkan tidak sedikit adalah tanda-tanda keputihan tidak normal. Keputihan tidak normal perlu diwaspadai dan membutuhkan penanganan.

Ciri-ciri Keputihan Tidak Normal

Keputihan tidak normal memang sangat mengganggu dan membuat tidak percaya diri. Apalagi jika bau yang ditimbulkan menyengat, khakawtir orang lain akan mencium baunya juga. Beberapa tanda dan gejala keputihan adalah sebagai berikut :

· Cairan keputihan berbeda warna, bau, atau tekstur lebih encer dari biasanya
· Cairan keputihan keluar lebih banyak dari biasanya
· Keluar darah di luar jadwal haid

Dilansir alodokter.com perubahan warna pada cairan keputihan dapat menjadi tanda dari kondisi tertentu, yaitu :

· Keputihan berwarna coklat atau disertai bercak darah bisa disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur, atau bisa juga merupakan tanda dari kanker pada rahim atau leher rahim

· Keputihan berwarna hijau atau kekuningan dan berbuih dapat disebabkan oleh penyakit trikomoniasis

· Keputihan berwarna kelabu atau kekuningan dapat disebabkan oleh gonore

· Keputihan berwarna putih dan kental dapat disebabkan oleh infeksi jamur pada vagina

· Keputihan berwarna putih, abu-abu, atau kuning, serta disertai dengan bau amis, dapat disebabkan oleh penyakit vaginosis bakterialis

· Keputihan berwarna merah muda bisa disebabkan oleh peluruhan lapisan rahim yang terjadi setelah melahirkan

Selain tanda dan gejala di atas, biasanya keputihan yang tidak normal juga dapat disertai dengan keluhan gatal di area kewanitaan, nyeri di panggul, nyeri saat buang air kecil, rasa terbakar di sekitar vagina.

Penyebab Keputihan Tidak Normal

Keputihan yang tidak normal dapat disebabkan oleh infeksi jamur, bakteri, atau parasit. Di mana infeksi ini terjadi akibat penurunan atau peningkatan kadar keasaman pada flora normal vagina. Kadar keasaman atau pH normal adalah 3.4-4.5. Setiap perubahan dalam keseimbangan bakteri normal vagina dapat mempengaruhi bau, warna, atau tekstur cairan.

Infeksi pada keputihan abnormal terbagi menjadi dua jenis, yakni infeksi tidak menular dan infeksi menular. Penyebab keputihan dari infeksi tidak menular misalnya akibat vaginosis bakterialis dan candidiasis. Sementara itu, keputihan dari infeksi menular umumnya disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS), seperti chlamydia, trikomoniasis, dan gonore. Selain infeksi, keputihan juga bisa menjadi tanda kanker pada rahim atau leher rahim (serviks).

Dilansi betadine.co.id penyebab keputihan tidak normal bisa beragam, hal yang paling sering jadi penyebab keputihan tidak normal, diantaranya:

1. Bacterial vaginosis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan jumlah bakteri alami (flora normal) di dalam vagina. Ketika flora normal atau bakteri baik menurun, bakteri anaerob atau bakteri jahat menjadi berlebih dan menyebabkan vaginosis bakterialis. Pada kondisi ini ditandai dengan cairan berwarna putih atau keabuan, tekstur encer atau tidak kental, berbau amis, jumlah cairan lebih banyak, dan vagina terasa gatal.

2. Candidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan jamur Candida albicans. Jamur ini biasanya hidup di dalam tubuh seperti di mulut, tenggorakan, dan vagina tanpa menyebabkan masalah. Jamur ini dapat menyebabkan infeksi apabila kondisi di dalam organ intim berubah.

Biasanya wanita yang sedang hamil, memiliki diabetes, dan menggunakan kontrasepsi hormon dapat terserang vaginal candidiasis. Bahkan saat daya tahan tubuh menurun, misalnya akibat meminum obat penurun daya tahan tubuh atau terkena infeksi HIV, Vaginal Candidiasis dapat menyerang dengan mudah.

Kondisi ini ditandai dengan cairan berwarna putih dan kental, vagina terasa gatal dan panas, bau tidak sedap, perih saat buang air kecil. Pada kondisi yang parah, infeksi akan mengalami kemerahan, bengkak, dan luka pada bibir dan dinding vagina.

3. Trichomoniasis disebabkan oleh organisme Trichomonas vaginalis. Biasanya ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Kondisi ini ditandai dengan cairan berwarna kekuningan atau kehijauan, terkadang berbusa, berbau amis, dan dalam jumlah banyak, vagina gatal dan kemerahan.

Ada beberapa faktor yang dapat membuat seorang wanita rentan terserang infeksi vagina dan mengalami keputihan, antara lain:

· Mengonsumsi pil KB dan obat kortikosteroid
· Menderita penyakit diabetes
· Berhubungan seksual tanpa kondom dan sering berganti pasangan
· Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat penyakit HIV & AIDS
· Mengalami iritasi di dalam atau sekitar vagina
· Menipisnya dinding vagina akibat menopause
· Terlalu sering membersihkan area kewanitaan dengan sabun yang mengandung parfum dan sabun antiseptik

Cara Mengatasi Keputihan Tidak Normal

Jika momies sudah mengalami keputihan tidak normal dengan kondisi yang sudah disebutkan di atas, bagaimana cara mengatasinya? Beberapa cara yang bisa momies coba untuk mengatasi keputihan, adalah sebagai berikut:

· Membersihkan vagina dan area kewanitaan dengan cara benar, yaitu dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya. Cara ini dilakukan untuk mencegah bakteri dari dubur masuk ke dalam vagina. Keringkan dengan tisu lembut sekali pakai. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan area kewanitaan.

· Hindari menyiram atau membersihkan vagina dengan semprotan air. Hal ini berisiko menghilangkan bakteri baik yang melindungi vagina dari infeksi.

· Momies bisa menggunakan celana dalam berbahan katun untuk menjaga kelembapan pada area kewanitaan dan hindari memakai celana dalam yang terlalu ketat.

· Dilansir betadine.co.id saat menstruasi, pH dapat meningkat hingga 7.4 atau menjadi basa. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi vagina. Untuk mencegahnya, ganti pembalut minimal tiap 4-6 jam sekali. Kadar pH, perubahan jumlah hormon estrogen di tubuh kita selama masa menstruasi juga turut berkontribusi meningkatkan risiko infeksi vagina.

· Hindari menggunakan sabun atau produk kewanitaan yang mengandung parfum, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik pada vagina

· Momies juga bisa menggunakan antiseptik khusus untuk area kewanitaan sehingga dapat mengatasi berbagai kuman penyebab keputihan, yaitu antiseptik area kewanitaan dengan kandungan Povidone-Iodine 10%. Povidone-Iodine (PVPI).

· Bila keputihan tidak kunjung membaik setelah menjalani penanganan di atas, momies bisa segera periksakan diri ke dokter. Dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan vagina satu tahun sekali ke dokter kandungan.

Betadine Feminine Hygiene : Atasi Keputihan Tidak Normal

betadine


Adakah momies yang sudah mengenal atau bahkan menggunakan produk antiseptik area kewanitaan dari Betadine? Kalau belum, aku mau mengenalkan Betadine Feminine Hygiene yaitu antiseptik area kewanitaan untuk mengatasi gejala iritasi ringan, gatal-gatal, keputihan yang disebabkan oleh Trichomonas Vaginalis, Candida Albicans, dan Gardnerella Vaginalis.
Mengapa Betadine Feminine Hygiene? Betadine Feminine Hygiene memiliki kandungan utama Povidone-Iodine (PVPI) 10%. Kandungan ini merupakan zat antimikroba yang memiliki spektrum-luas dan efektif mengatasi kuman serta mampu mengendalikan penyebaran infeksi topikal bagi penggunanya.

Namun, Betadine Feminine Hygiene ini not for daily use ya, moms! Betadine Feminine Hygiene hanya digunakan untuk treatment dan red days wash. Seperti yang sudah dissebutkan sebelumnya, ketika menstruasi pH akan meningkat dari pH normal. Oleh karena itu, momies perlu treatment atau sabun khusus untuk mengatasi keputihan dan menyeimbangkan pH pada daerah kewanitaan.

Langkah-langkah Menggunakan Betadine Feminine Hygiene

sabun kewanitaan


Karena Betadine Feminine Hygiene tidak dapat digunakan sebagai daily wash, cara pemakaiannya pun berbeda seperti sabun pada umumnya ya moms. Berikut adalah langkah-langkah menggunakan Betadine Feminine Hygiene :

1. Pastikan tangan momies sudah dicuci bersih sebelum membersihkan area kewanitaan
2. Tuangkan Betadine Feminine Hygiene ke tutup botol
3. Larutkan 1 tutp botol atau 8 ml Betadine Feminine Hygiene ke dalam 1 liter air
4. Setelah itu, basuhkan ke area kewanitaan. Jangan langsung dibilas ya moms, diamkan dulu selama 1 menit.
5. Bilas dengan air bersih. Oh iya, usahakan agar tidak membilas dengan semprotan air ya, moms karena dapat menghilangkan bakteri baik yang dapat melindungi area kewanitaan dari infeksi.
6. Gunakan 2x sehari, selama 5 hari berturut-turut.

Penutup

Momies tidak perlu khawatir dulu jika mengalami keputihan tidakk normal yang mengganggu. Betadine Feminine Hygiene dapat digunakan sebagai treatment untuk mengatasi infeksi, gatal-gatal, dan keputihan tidak normal yang momies alami. Betadine Feminine Hygiene dikemas dalam botol ukuran 60 ml berwarna ungu. Momies juga tidak perlu khawatir, Betadine juga memiliki produk feminine wash for daily use. Jadi, momies bisa merawat daerah kewanitaan dengan sabun khusus kewanitaan dari Betadine yang dapat digunakan setiap hari. Untuk lebih detail momies bisa langsung ke  https://betadine.co.id/. Yuk moms, tampil percaya diri dengan menjaga daerah kewanitaan!



Manda Dea
I live my life a quarter mile at a time

Related Posts

16 comments

  1. Aku pernah mengalami saat jadi ibu muda ikut suami tinggal di daerah dimana airnya bukanlah air yang bersih . Jadi sering keputihan. Memang mengganggu sekali
    Senangnya kini untuk keputihan tidak normal yang mengganggu begini sudah ada Betadine Feminine Hygiene yang dapat digunakan untuk bantu mengatasi infeksi, gatal-gatal, dan keputihan tidak normal.

    ReplyDelete
  2. aaaa tjakep sekali tone blognyaaaa

    oooh aku baru tahu kalau keputihan ini upaya untuk membersihkan kotoran di dalam vagina

    ReplyDelete
  3. Dari dulu penasaran dengan Betadine Feminine Hygiene ini. Kayanya oke dipakai membersihkan area kewanitaan ya

    ReplyDelete
  4. Aku dari dulu selalu berpikir bahwa keputihan itu normal. Dan bila gak normal, maka hanya perlu menjaga area kebersihan dengan menggunakan panty liners.
    Ternyata ada banyak penyebab keputiihan dan bahkan ada yang sebagai tanda bahwa kondisi vagina atau rahim sedang tidak baik-baik saja.

    Informatif sekali, kak.
    Jadi memahami kapan butuh Betadine Feminine Hygiene dan kapan harus kontrol ke obgyn sebagai langkah pencegahan jika sudah ada tanda-tanda dari keputihan yang tidak sehat.

    ReplyDelete
  5. Keputihan ini memang mengganggu ya. Bikin ga nyaman kegiatan sehar-hari. Terimakasih sharingnya Mbak. Aku jadi tahu cara mengobati keputihan

    ReplyDelete
  6. Betadine Feminine Hygiene ganti kemasan ya? Bagusan kayak gini. Dulu tuh bentuknya botol putih, kayak obat gitu. Suka sama kemasannya yang sekarang ini, warnanya juga ungu. Mau cari ah produknya kalo ntar pas belanja bulanan.

    ReplyDelete
  7. Saya pernah mengalami keputihan yang mengharuskan saya mengkonsumsi obat dari dokter kandungan. setelah obatnya habis, Saya beralih ke herbal dengan mengkonsumsi jamu dan buah-buahan. Saya juga sempat menggunakan Betadine Feminine Wash for Daily Use.

    Kuncinya agar terhindar dari masalah keputihan adalah kontrol stress, istirahat yang cukup, mengontrol asupan makanan yang mengandung lemak tinggi, dan rutin menjaga kebersihan. :)

    ReplyDelete
  8. Menjaga dan merawat kebersihan daerah kewanitaan wajib banget, pemilihan produknya juga nggak bisa sembarangan. Kalo Betadine ini udah percaya sih pasti selalu bagus.

    ReplyDelete
  9. Betadine Feminine Hygiene ini emang sahabat para perempuan ya mbak
    Nggak hanya menjaga kebersihan organ kewanitaan, tapi juga membantu mengatasi masalah keputihan

    ReplyDelete
  10. Saya pernah mengalami keputihan nggan normal akibat bakteri vaginasis ini akhirnya selain minum obat dr dokter. saya pun pake betadine femenim ini.

    ReplyDelete
  11. Wah "bukan untuk daily use" nya perlu digaris bawahi. Kalau enggak baca petunjuknya, dipikir bisa dipakai tiap hari...

    ReplyDelete
  12. Ehm aku jasi tahu nih. Aku pakai produk betadine yang obat kumur hehehe lumayan

    ReplyDelete
  13. warna kemasannya bagus banget, soft purple ya :D

    ReplyDelete
  14. Makin keren aja nih inovasinya Betadine. Dengar kata Betadine dulu itu ya tahunya yang kemasan kuning, untuk atasi luka aja. Eh makin ke sini, makin banyak dong produknya. Salah satunya ya Betadine Feminine Hygiene ini

    ReplyDelete
  15. Kebersihan area kewanitaan memang penting untuk dijaga. Tipsnya pun ada beberapa ya di atas, pas banget untuk diterapkan. Saya sudah mencoba nih Betadine feminine hygiene, terasa banget khasiatnya.

    ReplyDelete
  16. Walau tidak pernah mengalami secara langsung, informasi ini penting banget buat dipahami cowok sebagai wawasan. Apalagi buat yang udah nikah

    ReplyDelete

Post a Comment