header Quarter Miles Journal

Tips dan Trick Smartphonegraphy

Post a Comment
Konten [Tampil]
tips smartphonegraphy


Semakin canggihnya kamera smarthphone dewasa ini, membuat smartphonegraphy banyak digemari. Kemudahan yang dimiliki membuat tidak sedikit pecinta photography memilih smartphone sebagai alat photography. Yang demikian ini dikenal sebagai smartphonegraphy.

Materi kedua dalam Maraton Coaching bersama Growthing.id akan membahas "Tips Mengabadikan Objek dengan Kamera Smartphone" yang dipandu oleh Coach Ge. Siapa bloggers di sini, yang gemar mengabadikan objek menggunakan smartphone sebagai media infografis blognya?

Seberapa penting sih, menurut bloggers media infografis berupa foto untuk artikel kita? Dalam kesempatannya, coach Ge memaparkan beberapa manfaat foto dalam artikel blog, diantaranya:
1. Melengkapi gambaran visual dari isi artikel yang sedang dibahas
2. Menarik perhatian pengunjung
3. Sebagai pembatas antar beberapa paragraph agar tidak lelah saat membaca artikel yang panjang
4. Kemungkinan artikel di share oleh pengunjung ke media social lebih besar

Apakah media infografis harus foto dari hasil jepretan sendiri? Tidak juga sih, ada beberapa situs penyedia gambar gratis seperti, Pixabay, Pexels, Unsplash, Flicklr, FreeImages, dst. Tapi, banyak keuntungan yang di dapat, kalau kita memakai foto milik pribadi.
Apa aja sih, manfaat pakai foto original milik pribadi?
1. Tidak khawatir tentang copyright
2. Lebih dipercaya saat mengulas benda atau tempat
3. Gambarnya tidak pasaran
4. Bisa untuk branding
5. Bisa mendapatkan backlink gratis
Meski begitu, tidak ada salahnya jika kita memakai foto orang lain yang kita ambil dari situs-situs penyedia gambar. Asalkan, jangan lupa tulis sumber foto yang kita ambil dan kita pakai tersebut.

Keunggulan dan Kekurangan Smartphone

Sebelum memulai tips menggunakan kamera smartphone, perlu kita ketahui terlebih dahulu keunggulan dan kekurangan smartphone sebagai alat photography.

a. Keunggulan menggunakan smartphone :

   1. Smartphone dimiliki hampir semua orang
   2. Smartphone mudah dibawa-bawa dan digunakan
   3. Tidak perlu report transfer file
   4. Bisa diedit langsung di smartphone
   5. Cukup bagus untuk digunakan di blog dan media social

b. Kekurangan mengunakan smartphone:

   1. Bukaan lensa rata-rata masih f2.2
   2. Sulit memotret di kondisi minim cahaya
   3. Kalau dicetak untuk ukuran besar kadang pecah
   4. Rawan noise dan distorsi

Apa yang perlu dipersiapkan?

persiapan yang harus dilakukan smartphonegraphy

Tips pertama adalah menyiapkan hal-hal yang diperlukan sebelum memulai mengambil foto menggunakan smartphone. Penting nih, untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum bertindak hehehe. 

1. Ponsel Berkamera

Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah ponsel berkamera dengan resolusi minimal 12 Megapixel. Menurut coach Ge, resolusi tersebut sudah cukup mumpuni untuk mengambil gambar objek. Bagaimana kalau resolusinya lebih tinggi? Lebih bagus lagi dong, hasilnya bisa jadi lebih keren dan lebih banyak fiturnya. Jangan lupa atir kualitas gambarnya di “High Quality”.
Terus kalau resolusinya lebih rendah bagaimana? Tidak apa-apa kok, resolusi lebih rendah pun bisa jadi hasilnya akan sama bagus.

2. Pencahayaan

Pencahayaan ini sangat penting dalam photography. Bisa dibilang pencahayaan adalah koentji dalam mengabadikan sebuah objek. Secara sederhana pencahayaan dibagi menjadi 2, alami dan buatan.
a. Untuk yang alami, cahaya berasal dari sinar matahari, baik langsung maupun tidak langsung. Pengambilan gambar bisa dilakukan di luar ruangan, dekat jendela, atau pintu yang sedikit terbuka.
b. Cahaya buatan berasal dari cahaya lampu. Pengambilan gambar bisa menggunakan lampu belajar berwarna putih atau menggunakan softbox.
Yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan juga adalah arah datangnya cahaya. Kita bisa memilih cahaya dari belakang (backlight), dari arah samping, ataupun arah depan (front light).

3. Tema dan Komposisi

Menentukan tema juga akan mempermudah kita dalam menentukan property. Menentukan tema sangat penting sebelum kita mengabadikan sebuah objek. Misalnya tema tradisional, modern, makanan, kesehatan, travel, dan lain-lain.
Bagaimana dengan komposisi? Komposisi adalah peletakan objek. Ada beberapa komposisi yang bisa digunakan untuk mengambil foto, yaitu :
a. Simplikasi, yaitu memotret objek tanpa tambahan property. 

komposisi simplikasi

b. The Rule of Third, yaitu memotret objek yang posisinya di tempatkan pada kira-kira 1/3 garis bantu/gird atau persilangan garis horizontal-vertikal.
c. Dead Center, yaitu objek diletakkan di tengan bidang gambar. 

komposisi death center

Sebagai contoh pengambilan gambar yang dilakukan oleh coach Ge di bawah ini : 


the rule third
foto materi marathon coaching

Ketika coach Ge memotret obat cacing suspense rasa jeruk untuk anak, coach Ge memilih untuk menambahkan sebuah boneka di belakangnya, karena hal ini berhubungan dengan anak. Sementara dari gambar yang diambil coach Ge di atas, komposisi yang digunakan adalah the rule of third. 
Bagaimana? Sudah adakah bayangan mengenai tempa dan kompisi, bloggers? 

4. Memilih Backdrop/Background 

Salah satu yang tersulit untukku adalah menentukan background. Akan tetapi, coach Ge memberikan beberapa alternative yang bisa digunakan untuk background. Menurut coach Ge, pilihlah backdrop ataupun alas sesuai kebutuhan. Baik itu background dengan pemandangan alami, ataupun lainnya seperti tembok, menggunakan kertas alas khusus beraneka pilihan warna, ada juga yang bermotif seperti serat kayu, menggunakan kain, bahkan menggunakan bagian kertas belakang kalender juga bisa. 
Tetapi, kita harus berhati-hati saat menggunakan kertas kalender, kalau pencahayaannya backlight. Lebih aman menggunakan kertas karton, atau HVS kalau objeknya tidak terlalu besar. 

5. Nuansa Dan Property Secukupnya 

Untuk mengabadikan suatu objek terutama benda mati, sebaiknya jangan terlalu banyak memasukan warna, apalagi yang dipotret adalah makanan. Utamakan warna yang senada dengan objek dan tidak lebih terang dari objeknya agar tidak gagal focus. 
Begitupun dengan property, jangan sampai mengalahkan objeknya. Objek utama harus menonjol dibandingan propertinya. 

6. Angel 

Angel pun salah satu penentu, menarik atau tidaknya dari sebuah objek. Ada beberapa angel yang sering digunakan dalam photography. 

a. Eye View – Normal, yaitu pengambilan gambar sejajar dengan objeknya. 

b. Low Angel, yaitu posisi kamera lebih rendah dari objek sehingga biasanya menambakan kesan mewah 

c. High Angel, yaitu posisi kamera lebih tinggi dari objek 

d. Birds Eye View/ Flatlay, yaitu objek berada di bawah dan posisinya “rebahan” sementara pengambilan gambar dari atas dalam posisi lurus. 

Apa yang harus dilakukan dalam mengabadikan sebuah objek? 

Tips yang kedua adalah beberapa hal yang harus kita lakukan dalam mengabadikan sebuah objek, diantaranya : 
  • Lensa kamera smartphone dilap dulu agar tidak buram. 
  • Pakai bantuan tripod 
  • Ambil foto lebih dari sekali. Walaupun pada akhirnya hanya 1 foto yang terpakai
  • Gunakan garis bantu/ gird 
  • Gunakan mode pro/manual 
  • Pakai reflector (pemantul cahaya) 
  • Menggunakan disfuser, agar cahaya menyebar dengan baik dari flash 
  • Foto bersama produk 
  • Lakukan editing secukupnya bisa menggunakan snapseed, lightroom, canva, picsart, dan lain-lain 
  • Cari referensi foto atau ide dari instagram, pinterest, pixabay, dan lain-lain. 

Apa yang harus dihindari dalam mengabadikan sebuah objek? 

Tips ketiga dan yang terakhir adalah hal-hal yang harus dihindari dalam mengabadikan sebuah objek, diantaranya : 
  • Hindrai croppinh terlalu banyak 
  • Hindari penggunaan flash 
  • Tidak boleh di zoom 
  • Hindari mode bokeh/ portrait di smartphone yang kurang mumpuni 
  • Hindari memakai kamera depan yang kurang mumpuni 
  • Jangan sampai mengubah warna asli dari produk (apalaagi produk endorse/berbayar) 
Itulah beberapa tips dan trick yang diberikan coach Ge dalam marathon coaching kali ini. Sudahkah ada gambaran? Atau mau langsung dipraktikan? Hehehe 
Katanya coach Ge nih : Sering-seringlah berlatih memotret objek dengan begitu feeling serta kemampuan kita dalam memotret akan semakin terasah. Lalu, soal bagus atau tidaknya hasil memotret kita, semua kembali pada selera masing-masing. 
Ternyata smartphonegraphy tidak sesulit yang aku bayangkan. Asalkan kita mau praktik. Selain memperindah blog, smartphonegraphy juga mengasah kemampuan kita dalam hal photography. Let’s do it bloggers!
Manda Dea
I live my life a quarter mile at a time

Related Posts

Post a Comment