header Quarter Miles Journal

Apa itu Skin Barrier? Waspadai 7 Ciri dan Cara Atasi Kerusakan Skin Barrier!

1 comment
Konten [Tampil]

 

skin barrier



Dewasa ini, banyak bermunculan skin care untuk mengatasi kerusakan pada skin barrier. Namun, apakah teman Journey sudah mengetahui apa itu skin barrier? Skin barrier adalah lapisan kulit terluar yang terletak pada bagian paling atas epidermis. Sebagai lapisan kulit paling luar, skin barrier menjadi garda terdepan dalam melindungi kulit.

Namun, sebagai pelindung kulit, skin barrier bisa saja rusak sehingga akan menimbulkan berbagai masalah sulit. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga kesehatan skin barrier. Pembahasan kali ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang skin barrier, ciri skin barrier yang rusak, serta cara mengatasinya.

Yuk, simak sampai akhir ya!

Apa itu Skin Barrier?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, skin barrier adalah lapisan terluar kulit di mana jaringannya tersusun oleh asam lemak, kolesterol, dan ceramide. Susunan inilah yang mengakibatkan skin barrier bersifat sedikit asam. Sifat asam barrier inilah yang berperan untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet, polusi, zak kimia, kuman, bakteri dan jamur, serta menjaga kelembapan alami kulit.

Menjaga kesehatan skin barrier sangatlah penting, karena jika skin barrier rusak dapat memicu permasalahan kulit, seperti infeksi, jerawat, serta iritasi kulit. Oleh karenanya, penting bagi kita mengenal ciri-ciri ketika skin barrier kita rusak. Sehingga kita tetap dapat mengatasi lebih awal dan menjaga agar lapisan kulit ini tetap sehat.

7 Ciri Kerusakan pada Skin Barrier

Skin barrier yang rusak akan lebih rentan terhadap gangguan atau paparan dari luar, misalnya saja sinar UV yan dapat dengan mudah menembus kulit. Berbeda dengan skin barrier yang sehat, kulit akan tampak lebih cerah dan terasa lebih halus serta terhidrasi. Hal ini dikarenakan lapisan skin barrier mampu menjaga keseimbangan kelembapan kulit dan melindungi kulit dari paparan luar secara optimal.

Berikut ini adalah ciri skin barrier yang rusak :

1. Kulit Tampak Kusam


Kulit yang terlihat lebih kusam, tidak sehat, dan tidak bercahaya adalah tanda rusaknya skin barrier. Proses regenerasi kulit yang terhambat akibat kerusakan skin barrier sehingga penampilan kulit tampak lebih kusam.

2. Adanya Iritasi Kulit

Kulit yang terititasi memang sangat mengganggu ya, teman Journey! Nah, ketika skin barrier rusak, kulit akan cenderung lebih sensitif, salah satunya terhadap zat-zat kimia dari skincare atau kosmetik yang kemudian menyebabkan iritasi kulit. Kulit yang teriritasi ditandai dengan gatal-gatal, rasa perih, serta kulit kemerahan.

3. Kulit Kasar, Bersisik, dan Mengelupas

Skin barrier yang rusak akan kehilangan air dan nutrisi yang mengakibatkan terganggunya kelembapan alami pada lapisan kulit. Saat hal itu terjadi, kulit terasa kasar, menjadi kering, bersisik, dan mengelupas.

4. Muncul Jerawat

Kelembapan alami pada lapisan kulit yang terganggu akibat kerusakan skin barrier juga bisa memicu munculnya jerawal, loh! Pasalnya, kulit kering akibat menurunnya kelembapan kulit, dapat meningkatkan produksi sebum atau minyak pada kulit secara berlebihan. Jika terjadi kondisi seperti ini, dapat menyebabkan penyumbatan pada pori-pori kulit yang merupakan faktor penyebab munculnya jerawat.

5. Munculnya Tanda Penuaan Dini

Ciri selanjutnya saat skin barrier rusak adalah munculnya tanda penuaan dini , seperti keriput dan garis-garis halus. Selain itu, skin barrier yang rusak juga menimbulkan hiperpigmentasi yang ditandai dengan munculnya flek atau noda hitam pada kulit, serta kulit tidak merata.

6. Rentan Mengalami Infeksi Kulit

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, skin barrier berfungsi melindungi kulit dari radikal bebas, sinar UV, polusi dan bahan kimia berbahaya. Artinya, jika lapisan kulit tersebut rusak kulit menjadi lebih sensitif dan rentan mengalami infeksi kulit akibat masalah-masalah di atas.

7. Penyembuhan Luka Lebih Lama

Skin barrier yang rusak jika tidak segera ditangani dengan tepat, akan meyebabkan penyembuhan luka yang lebih lama.

Cara Mengatasi Skin Barrier yang Rusak


Tentu saja ciri-ciri skin barrier yang rusak di atas tidak bisa diabaikan ya, teman Journey! Mengatasi skin barrier yang rusak dengan tepat dan segera sangatlah penting agar kondisi kulit tidak semnakin memburuk.

Berikut ini adalah cara mengatasi kerusakan skin barrier yang bisa teman Journey coba :

1. Menggunakan skin care yang tepat untuk skin barrier

Untuk memperbaiki skin barrier sangat disarankan untuk meberikan penanganan yang tepat, sepeti penggunaan skin care untuk memperbaiki skin barrier.

Menurut beberapa sumber, skin care yang bersifat antiinflamasi adalah solusi yang tepat untuk mengembalikan fungsi skin barrier. Misalnya saja skin care yang mengandung petrolatum atau gliserin, niacinamide, centella asiatica, ceramide, hyaluronic acid dan sejenisnya.

Menurut halodoc.com petrolatum merupakan salah satu pelembab oklusif (yang berbasis minyak dan lilin) yang direkomendasikan di mana menurut para ahli petrolatum dapat memblokir kehilangan air dari kulit hingga 99%.

Pelembab oklusif diyakini dapat membantu lapisan pelindung kulit dengan mencegah hilangnya air dari kulit. Selain itu pelembap oklusif, pelembap humektan juga dapat menarik air, baik dari lingkungan atapun dari dalam tubuh, serta mengikatnya ke dalam pelindung kulit. Sehingga pelembab humektan bisa menjadi skin care untuk memperbaiki skin barrier.

Pelembap yang mengandung ceramide juga bisa teman Journey pilih sebagai skin care untuk memperbaiki skin barrier. Pasalnya, ceramide merupakan lipid lilin yang sangat penting untuk memastikan pelindung kulit berfungsi dengan baik.

Berdasarkan penelitian, skin care yang mengandung pseudo-ceramide dapat membantu mengatasi kekeringan, gatal, serta pengeroposan yang terjadi akbat kerusakan skin barrier.

2. Memperhatikan Cara Eksfoliasi

Teman Journey yang memiliki kulit sensitif dan sering mengalami iritasi kulit sebaiknya memperhatikan cara eksfoliasi. Penggunaan scrub dan sikat juga dapat merusak pelindung kulit. Jika iritasi semakin memburuk, teman Journey bisa menghentikan terlebih dahulu proses eksfoliasi. Penghentian eksfoliasi juga dimaksudkan untuk mempercepat proses pemulihan skin barrier agar dapat berfungsi seperti semula.

3. Menggunakan Sunscreen dan Menghindari Paparan Sinar Matahari Terlalu Lama

Penggunaan tabir surya atau sunscreen dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Tidak hanya saat beraktivitas di luar, sunscreen wajib digunakan secara rutin dan mengaplikasikan ulang secara berkala, yaitu 2-3 jam sekali agar kulit tetap terlindungi dari sinar ultra violet.

4. Membiasakan Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat, dapat menjaga dan merawat skin barrier secara keseluruhan. Misalnya saja, memenuhi kebutuhan air putih untuk tubuh, yaitu 2 liter/hari, memberikan waktu tidur yang cukup (7-9 jam setiap malam), tidak merokpk, mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang. Mengelola stress, serta tentunya rutin berolahraga.

Penutup

Skin barrier adalah pelindung kulit yang sangat penting untuk kita rawat. Itulah ciri-ciri kerusakan skin barrier yang perlu teman Journey ketahui beserta cara mengatasinya. Jangan tunggu kondisi skin barrier memburuk. Mengatasinya dengan cepat dan tepat sangat penting di lakukan. Biasanya, skin barrier yang rusak dapat dipulihkan sekitar 6 minggu. Jika, mengatasi secara maandiri tidak dapat memperbaiki skin barrier yang rusak, teman Journey sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter kulit agar dapat ditangani secara tepat sesuai dengan kondisi kulit.
Manda Dea
I live my life a quarter mile at a time

Related Posts

1 comment

  1. Pernah ngerasain saat skin barrier rusak, akibat salah pakai skincare yg ga sesuai. Dan itu memang lamaaaa pulihnya, apalagi kulitku sensitif banget. Makanya aku tipe jarang Gonta ganti produk kalo udh cocok mba.krn takut breakout parah lagi.

    Untungnya kebiasaan minumku yg memang banyak sehari, bisa 3 liter, berasa sih membantu penyembuhan juga. Kulit jadi lebih lembab yg pasti. Kalo kurang air minum itu berasa BANGETTTT bedanya di kulit. Bagi yg rutin minum banyak, pasti ngerasain kok tanda2 di kulit kalo kurang minum. Paling kliatan ya kayak kering dan kusam.

    ReplyDelete

Post a Comment